HARI ibu, tepat di 22 Desember, adalah hari dimana kami, anak-anak negeri mendadak mengharu biru, memeluk ibu kami, mendekapnya erat dan berbisik "aku sayang, ibu". Peluk, kecup, coklat, buket bunga lalu dipersembahkan. Khusus di hari itu, ibu-ibu di negeri ini boleh istirahat sebentar dari pekerjaan mereka mengurus rumah. "Biarkan kami, anak-anak yang membereskan tugas-tugasmu, meski mungkin hanya khusus di hari ini saja kami ingin meringankan bebanmu, ibu."
Ya, nampaknya momen hari ibu menjadi terasa begitu spesial bagi kami. Karena kami, anak-anak itu, tak pernah perlu merasa takut akan kehilangan pegangan saat melangkah, karena ibu setia mendampingi agar kami tidak terjatuh, menyediakan ruang bagi kami untuk terbuka, bersedia menjadi teman, sahabat yang bijak, pun melindungi kami dengan sepenuh jiwa. Hingga air mata dan darah pun rela mereka pertaruhkan.